Nusantara. Friday, 23 Zulhijjah 1443 / 22 July 2022. Menu. HOME ; JABODETABEK "Perkembangan sektor perdagangan dan industri di Medan seirama dengan banyak hadirnya fasilitas pendukung kegiatan MICE di kota ini. BKKBN Dorong Pemenuhan Hak Dasar Anak untuk Tumbuh dan Berkembang. Stunting sendiri mengakibatkan gagal tumbuh, hambatan
" .VTJL5SBEJTJPOBM /VTBOUBSB FSCJDBSBUFOUBOHTFOJBOHBOLJUBTFMBMVEJCBXBVOUVLNFNCBZBOHLBOUFOUBOHLFJOEBIBO"LBOUFUBQJ TFUJBQLFJOEBIBOCFMVNUFOUVEJTFCVUTFOJLBSFOBTFOJNFNQVOZBJBSUJLBSZBNBOVTJBZBOHNFOHIBTJMLBO LFJOEBIBO4FOJEJLFMPNQPLLBONFOKBEJCFCFSBQBDBCBOHEJBOUBSBOZBTFOJSVQBTFOJESBNBTFOJUBSJ EBOTFOJNVTJL4FUJBQLBSZBTFOJNFNQVOZBJLBSBLUFSEBOLFVOJLBOOZBUFSTFOEJSJ Seni musik berhubungan dengan bunyi-bunyian, baik suara manusia mau- pun instrumental. Seni musik juga beraneka ragam, seperti musik klasik, musik Indonesia, musik jalanan, dan musik Nusantara. Dalam pertemuan ini, akan dibahas salah satu musik yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia, yaitu musik Nusantara. " Musik tradisional Nusantara adalah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan dan merupakan kebiasaan turun-temurun yang masih di- jalankan dalam masyarakat. Musik ini tersebar hampir di seluruh pelosok negeri dan setiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda. Musik Nusantara lahir, tumbuh, dan berkembang di seluruh wilayah Nusantara. Musik Nusantara juga mengalami pasang surut seirama dengan budaya setempat. Pasang surut musik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut. 1. Musik tradisional Nusantara tumbuh dan berkembang di daerah setempat sehingga bahasa yang digunakan juga berasal dari daerah tersebut. Oleh karena itu, orang luar daerah kesulitan untuk memahami isi syairnya. 2. Daerah lain merasa tidak memiliki musik Nusantara, melainkan musik tersebut hanya dimiliki masyarakat daerah setempat. 3. Musik Nusantara berkembang atau tumbuh seirama dengan konteks sosial budaya setempat. Penyebab musik Nusantara di Indonesia tidak merata karena masyarakat setempat kurang mendukung atau merespons musik yang ada. Akibatnya, musik daerah kurang populer di berbagai wilayah kepulauan. + Musik tradisional Nusantara selain merupakan kekayaan bangsa, juga menun- jukkan identitas suatu daerah. Di bawah ini akan dijelaskan tentang ragam musik Nusantara yang berada di Indonesia agar kalian lebih memahaminya. .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI"DFI dilatarbelakangi oleh sejarah agama Islam yang ma- suk ke Nanggroe Aceh Darussalam. Jenis alat musik yang digunakan sebagian berbentuk rebana terbang dengan berbagai ukuran, di antaranya canangtring, rebana, gambus, marwas, harubab, gendang ge- dumba serta seruling bangsi atau serunai. Fungsi alat musik seruling sebagai melodi lagu, sedangkan alat musik yang lain sebagai ritmis lagu. Lagu dari Aceh contohnya, Piso Surit dan Bungong Jeumpa. Bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Aceh, Alas, dan Gayo. Gambar Contoh alat musik Aceh Sumber Nanggroe Aceh Darussalam disebut juga ”Serambi Mekah” sehingga tidak mengherankan jika musik daerah Aceh mendapat pengaruh banyak dari Islam, baik syair lagu yang dilantunkan maupun jenis alat musik yang digunakan. Hal ini .VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI4VNBUFSB6UBSB Musik daerah Sumatera Utara banyak dipengaruhi oleh musik gereja. Musik daerah ini ada dua macam, yaitu tata ganing dan gondang. a. Tata Ganing atau Gondang Alat musik ini menggunakan tangga nada diatonis. Alat musik yang digunakan adalah sebagai berikut. 1 Gerantung, yaitu alat musik pukul semacam gambang; 2 Tanggelong atau nungneng, yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari tali atau dawai, tetapi cara memainkanya dengan cara dipukulkan pada suatu benda. 3 Suling dengan berbagai macam nama,seperti salodap, salonat, sordam, dan tarafait. 4 Gong. 5 Arbab, hasapi, hapetan, dan kulcapi. Lagu-lagu yang terkenal, di antaranya Anju Au, Butet, Dago Inang Sage, Liso, Madedek Magambiri, Mariam Tomong, Rambadia, Sengko-Sengko, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, dan Setara Tilo. b. Gondang Gondang adalah musik berbentuk ensambel gendang drum ensamble yang merupakan ciri umum musik di daerah ini. Ensambel yang dimaksud adalah ensambel musik orang Mandailing, subetnis Batak yang mempunyai daerah paling luas di se- belah selatan provinsi Sumatera Utara. Daerah ini bersebelahan dengan wilayah budaya Minangkabau di Sumatera Barat. Alat musik yang dipakai dalam ensambel gor- dang sambilan terdiri atas 1 sembilan buah gendang besar gondang yang memiliki perbedaan ukuran antara satu dengan yang lainnya; 2 sekelompok gong berukuran kecil sampai dengan ukuran besar; 3 sepasang simbal. Gambar Musik gondang Sumber talepong .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI/JBT Musik daerah Nias terdiri atas empat atau tiga nada dalam satu oktaf. Jenis musik ini sekarang sukar ditemukan di daerah ini. Jenis alat musiknya, antara lain adalah sebagai berikut. a. Gong dengan berbagai ukuran. Gong ukuran besar disebut gong, sedangkan gong ukuran kecil disebut faritia atau saraina. b. Lagiya adalah semacam rebab. c. Koko adalah semacam celempung atau kecapi. d. Gendang yang panjangnya tiga meter dengan nama tamburu, gendera, cucu, fodrahi, dan tabunara. e. Garfutala adalah bambu yang disebut drudirana. .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI4VNBUFSBBSBU .JOBOHLBCBV Musik daerah Minangkabau dikenal dengan istilah talempong. Alat musik talempong sudah lama dikenal. Bahkan, alat ini menujukkan identitas daerah setempat. Memainkan alat musik talempong dapat dilakukan dua cara. Cara pertama, yaitu talempong diletakkan di atas standar yang tersusun rapi serta berukuran rendah sehingga dapat dimainkan sambil bersimpuh di atas tikar. Talempong jenis ini disebut talempong duduk. Zaman dahulu, talempong duduk selalu berada di setiap rumah gadang rumah adat yang dimainkan oleh anak gadis sebagai pengisi waktu senggang. Akan tetapi, sekarang talempong duduk sudah jarang ditemukan. Talempong duduk hanya terdapat di daerah pinggiran, seperti desa sekitar Talang Maun, Kabupaten Lima Puluh Kota. Cara kedua disebut dengan istilah talempong pacik yang dimainkan dengan dijinjing ibu jari. Talem- pong ini bisa dimainkan sambil duduk, berdiri, atau sambil berjalan. Pada umumnya yang memainkan alat musik ini adalah kaum pria baik tua maupun muda. Jenis alat musik yang digunakannya adalah sebagai berikut. a. Alat musik tiup, terdiri atas saluang, bansi, serunai, puput batang padi, puput tanduk, dan suling. b. Alat musik perkusi dipukul, terdiri atas gendang dol gendang besar, ketipung, rebana, gendang sedang, talempong, dan gong atau canaung. c. Alat musik Barat sebagai musik pendukung, di antaranya gitar, trompet, dan biola. Di daerah Minangkabau, musik talempong tetap bertahan secara murni sebagai warisan nenek moyang. Tema lagunya diangkat dari peri kehidupan Gambar Musik talempong Sumber masyarakat. Musik talempong sebagai seni tradisi memiliki dua macam tangga nada yang dinotasikan, yaitu 5- 6 -1-2-3 dan 1-2-3-4-5 .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI+BLBSUB Musik Nusantara daerah Jakarta Betawi, yaitu gambang kromong, gamelan ajeng, marawis, keroncong tugu, dan tanjidor. a. Gambang Kromong Gambang kromong adalah musik khas Betawi orang asli Jakarta yang memadukan alat musik gamelan dengan alat musik Barat, yaitu Cina. Musik gambang kromong hampir tidak pernah absen dalam berbagai kesempatan pertunjukan, terutama pada acara-acara budaya yang bernuansa Betawi dan festival-festival. Jenis musik ini merupakan pembaruan yang harmonis antara pribumi dan Cina. Hal ini tampak sekali pada alat-alat musik yang digunakannya. Alat-alat musiknya, antara lain sebagai berikut. 1 Gambang, alat musik yang mempunyai sumber suara sebanyak 18 buah bilah. Alat musik ini terbuat dari kayu, berasal dari Jawa dan Sunda. 2 Teh Yan, semacam rebab berukuran kecil berasal dari Cina. .VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB Gambar Sebagian alat musik yang digunakan dalam musik gambang kromong 4 Kemong, semacam gong kecil yang berasal dari Jawa dan Sunda. 5 Kromong, alat musik dari gamelan Jawa dan Sunda yang terdiri atas 10 buah sumber suara berbentuk seperti mangkuk. 6 Kecrek, beberapa bilah perunggu yang diberi landasan kayu untuk dipukul sehingga berbunyi crek-crek. Fungsinya untuk memberi tanda akan dimulai atau diakhiri oleh seorang pemimpin musik. 7 Shu Kong, semacam rebab berukuran besar dari Cina. 8 Gendang, semacam tambur dengan dua permu- kaan, juga merupakan perangkat gamelan Jawa, Sunda, dan Bali yang fungsinya untuk memain- kan irama. b. Tanjidor Tanjidor adalah sejenis orkes rakyat Betawi yang menggunakan alat-alat musik Barat, terutama alat musik tiup. Orkes ini muncul pada abad ke-18. Valckenier seorang gubernur jenderal Belanda pada saat itu mempunyai rombongan yang terdiri 15 orang pemain alat musik tiup, pemain gamelan, pesuling Cina, dan pemain tambur dari Turki. Saat itu, orkes pimpinannya disebut Slaven. Slaven adalah orkes yang menjadi cikal bakal musik tanjidor. Pada umumnya, alat-alat musik pada tanjidor, antara lain alat musik tiup cornet a piston, trombon, tenor, klarinet, bas, dan dilengkapi dengan alat musik membran yang biasa disebut tambur atau genderang. Musik ini biasanya untuk mengiringi pawai atau arak- arakan pengantin. Lagu-lagu yang biasa dimainkan seperti Jali-Jali, Surilang, Cente Manis, dan Merpati Putih. Gambar Alat-alat musik yang digunakan dalam musik tanjidor Sumber talepong Sumber talepong c. Gamelan Ajeng Gamelan ajeng diperkirakan berasal dari Pasundan, kemudian musik tersebut berkembang di wilayah budaya Betawi. Akibatnya, gamelan ajeng ini berbeda dengan gamelan ajeng Sunda. Perbedaannya terletak pada re- portoar. Gamelan ajeng selain mendapat pengaruh Sunda, juga mendapat penga- ruh Bali. Pada awalnya, gamelan ini bersifat sebagai musik upacara. Namun, dalam perkembangannya, gamelan ajeng biasa digunakan untuk mengiringi tarian yang disebut tari Balenggo Ajeng atau tari Topeng Gong sebagai pengiring wayang kulit atau wayang orang Betawi serta acara keluarga. Alat musik gamelan ajeng terdiri atas sebuah kromong, sepuluh pencon, gendang terdiri atas dua buah gendang besar dan dua buah gendang kecil, sebuah kecrek, dan kadang-kadang juga yang menggunakan dua buah gong yang masing-masing disebut gong aki dan gong perempuan. Gambar Gamelan ajeng Dahulu, gamelan ajeng dianggap sakral. Oleh karena itu, gamelan ajeng hanya dimainkan pada saat acara pernikahan. Gamelan ajeng dilambangkan dengan dua gong besar yang disebut gong lanang dan gong wadon. Gamelan ajeng memiliki kekhususan, hanya ditabuh di beberapa tempat tertentu, yaitu pajengan, sebuah panggung setinggi dua meter. Jenis gamelan ini masih ada di beberapa tempat, seperti Ciputat, Depok, dan Bogor. Di daerah itu, gemelan ajeng sering dinamakan gamelan gong atau gong saja. 5FSCBOHBESVOH * 5FSCBOH HBESVOH CFSBTBM EBSJ $JSBOHLPOH 4FMBUBO5BTJLNBMBZB +BXB BSBU5FSCBOHHBESVOHBEBMBITFQFSBOHLBUSFCBOBZBOHEJNBJOLBOmQF OBCVI1BSBQFNBJOOZBUFSEJSJMBLJMBLJBOHHPUBNBTZBSBLBUTFUFNQBUJBTBOZB EVBQFNBJONFNBJOLBOTFCVBISFCBOBCFSHBOUJBOLBSFOBQFSUVOKVLBOCFS MBOHTVOHTBNQBJNBMBNFOUVLOZBCFSHBSJTUFOHBITFLJUBSDN4FMBQVUOZB UFSCVBUEBSJLVMJULFSCBVCFSVNVSUBIVOEFOHBOMVCBOHLFDJMLFDJMNFMJOHLBSJ UFQJBOTFMBQVUVOUVLUFNQBUUBMJBEBOOZBEJMJOHLBSJQBTBLLBZVZBOHEJ UFLBOTFUBOHLVQ Sumber Indonesian Heritage Seni Pertunjukan 8 Gambar Musik marawis d. Musik Marawis Musik marawis adalah satu jenis ”band tepok” dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Nama marawis diambil dari nama alat musik yang digunakan kesenian ini. Alat musik tersebut ada tiga jenis. 1 Perkusi rebana atau gendang ukuran kecil yang garis tengahnya 10 cm, tinggi 17 cm, dan kedua gendangnya tertutup. Inilah yang disebut marawis paling sedikit digunakan empat buah. 2 Perkusi besar, tinggi 50 cm, garis tengah 10 cm yang disebut ”hadir” dengan kedua gendangnya tertutup. 3 Papan tepok. Kadang kala perkusi dilengkapi dengan tamborin atau kecrek. Lagu-lagu yang dibawakan biasanya ber- irama gambus atau padang pasir. Lagu yang dinyanyi- kan diiringi oleh jenis pukulan tertentu. Ada tiga jenis pukulan, yaitu zapin, sarah, dan zaefah. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti labu berbalas pantun. Pukulan sarah dipakai untuk mengarak pengantin. Adapun pukulan zahefah untuk mengiringi lagu-lagu di majlas. Musik marawis itu cukup unik, pemainnya ber- sifat turun-temurun. Pemain musik tersebut terdiri atas sepuluh orang yang sebagian besar masih dalam kaitan darah, misalnya kakek, cucu, dan keponakan. Musik marawis sering juga ditampilkan pada acara hajatan seperti sunatan dan pesta perkawinan. .VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI+BXBBSBU Di Jawa Barat terdapat beberapa musik Nusantara yang tumbuh dan mem- punyai ciri khas tersendiri. Keanekaragaman itu dapat dilihat dari instrumen atau alat musik yang digunakan. Musik Nusantara yang tumbuh di Jawa Barat di antaranya gamelan degung, calung, angklung, tarling, arumba, gendhing cian- juran, kliningan atau klenengan, dan celempungan. a. Calung Calung adalah seperangkat alat musik daerah Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Teknik permainannya dengan cara dipukul. Alat musik calung makin lama makin berkembang seirama dengan perkembangan tradisinya. Calung berkembang menjadi berbagai macam, misalnya calung gambang, calung gamelan, dan calung jingjing. Calung gamelan adalah jenis calung yang ditata menggunakan semacam jagrak yang mirip gamelan di Jawa Tengah. Calung gamelan, terdiri atas calung melodi, ritme, dan bas gembong atau gong. Teknik memainkannya sambil duduk. Calung jingjing adalah bentuk calung yang dijingjing atau dapat dibawa ke mana-mana. Pemain calung jingjing sambil bermain mereka juga menyanyi dan menari seirama alunan musik yang dilantunkan. Tangga nada yang dipakai adalah tangga nada pentatonis yang berlaras slendro dan berkembang ke laras pelog. Awal mula musik calung adalah berasal dari seorang anak yang mengusir burung di sawah. Anak tersebut menggunakan belahan bambu yang disebut kekeprak untuk mengusir burung. Akhirnya, potongan kekeprak ini yang menjadi awal alat musik calung. b. Angklung Alat musik angklung terbuat dari potongan bambu. Cara memainkannya adalah digoyang. Saat itu, angklung hampir punah karena hanya dimainkan oleh orang yang minta sedekah sambil berkeliling. Angklung pada zaman dahulu hanya dimainkan di kalangan rakyat pada upacara adat. Akhirnya, oleh Daeng Sutisna, musik angklung dikenalkan kepada masyarakat luas dan diangkat menjadi musik masyarakat. Berkat kerja keras Daeng Sutisna, musik angklung dapat terkenal di seluruh pelosok negeri, bahkan sampai ke mancanegara. Kini musik angklung tidaklah dianggap sebagai musik pengemis lagi. Semula musik angklung bertangga nada pentatonis, tetapi oleh Daeng Sutisna dibuat menjadi tangga nada diatonis agar mudah dimainkan Gambar Calung Sumber Gambar Angklung Gambar Musik Arumba dan dinikmati oleh umum. Bahkan, sekarang kita dapat menyanyikan lagu apa saja dengan diiringi alat musik angklung. c. Arumba Arumba adalah singkatan dari alunan rum- pun bambu. Jadi, seluruh jenis alat musik ini terdiri atas potongan bambu. Permainan arumba adalah permainan angklung yang dilengkapi de- ngan susunan bambu mirip gambang atau saron yang dibunyikan dengan cara dipukul. Musik arumba tidak hanya mengiringi lagu-lagu daerah setempat, namun lagu-lagu umum pun dapat di- mainkan. Tokoh musik arumba, antara lain Yos Rosadi, Rahmat, Bill Saragih, dan Sukardi. e. Kliningan atau Klenengan Kliningan adalah suatu permainan musik gamelan yang menggunakan vokal atau nyanyi- an. Alat musik kliningan menyerupai gamelan Jawa Tengah. Kliningan selain untuk mengiringi vokal juga digunakan untuk mengiringi tari, baik tari klasik maupun tari modern. f. Gamelan Degung Degung adalah seperangkat alat musik atau gamelan yang mempunyai ciri tertentu dalam warna musiknya. Instrumen yang digunakan pada musik degung, antara lain bonang, rincik, saron, jenglong, peking, gone, satu perangkat gendang, suling, kecapi, dan rebab. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pentatonis dengan laras pelog dan slendro. Sumber Gambar Seperangkat gamelan degung .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI+BXB5FOHBI d. Gending Cianjuran Gending Cianjuran adalah jenis musik yang menonjolkan vokal khas Cianjuran salah satu kabupaten di Jawa Barat. Musik ini digunakan untuk sarana hiburan para bangsawan Sunda. Alat musik gending cianjuran terdiri atas kecapi, suling, dan rebab kadang-kadang. Contoh lagu-lagu dari Jawa Barat, antara lain Bubuy Bulan, Cing Cang Keling, Manuk Dadali, Panon Hideung, Pileu Leu Yan, dan Tokecang. Musik daerah Jawa Tengah berupa gamelan. Alat musik gamelan, terdiri atas bonang barung, bonang penerus, demung, saron, slenthem, saron penerus, kenong, kethuk kempyang, kempul, gong kadang ada siter, suling, rebab, gender barung, gender penerus, gambang barung, dan gambang penerus, dan kendang. Jenis alat musik gamelan memiliki fungsi yang berbeda-beda, contohnya ken- dang. Menurut fungsinya, kendang dibedakan menjadi kendang kosek, kendang ciblon, kendang ketipung, dan kendang gede. Dalam musik gamelan digunakan tangga nada pentatonis dalam laras pelog dan slendro. a. Laras pelog adalah tangga nada pentatonis yang menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 7 dibaca ji ro lu pat mo nem pi. Pemakaian jenis tangga nada ini biasanya memberi kesan tenang dan halus. b. Laras slendro adalah tangga nada pentatonis yang menggunakan nada 1 2 3 5 6 1 dibaca ji ro lu mo nem ji. Ciri khas tangga nada ini adalah jarak antara nada-nadanya yang selalu lebih besar daripada nada-nada resmi. Jenis tangga nada ini memberi kesan gembira, ringan, dan lincah. Keberadaan gamelan pada awalnya digunakan untuk mengiringi pergelaran wayang kulit dan wayang panji. Namun, kini gamelan dipergunakan untuk mengiring bermacam-macam acara, seperti wayang orang, kethoprak, tari-tari- an, klenengan, upacara sekaten, pernikahan, upacara keagamaan, dan upacara kenegaraan. Gamelan sebagian besar berupa alat musik perkusi alat pukul dari bahan perunggu atau besi. Para pemainnya disebut niyaga, sedangkan penyanyi- .VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB nya disebut sinden atau waranggana. Lagu-lagu yang dimainkan secara umum disebut gending. Gamelan terdiri atas a. alat musik idiophone bonang, gender, demung, saron, slenthem, kethuk, kenong, kempul, gong, dan gambang; b. alat musik membranophone kendang; c. alat musik chordophone siter dan rebab; d. alat musik aerophone suling. Lagu Jawa Tengah, contohnya Gajah-Gajah, Suwe Ora Jamu, Jaranan, Lir- Ilir, Pitik Tukung, Gundul Pacul, Menthok-Menthok, dan Ande-Ande Lumut. 6KJ,FNBNQVBONV 4FCVULBOEVBNBDBNMBSBTZBOHEJHVOBLBOEBMBNUBOHHBOBEBQFOUBUPOJT+BXB5FOHBI BHBJNBOBLBITVBTBOBZBOHEJUJNCVMLBOQBEBUBOHHBOBEBZBOHNFOHHVOBLBOMBSBTTMFOESP "QBLBIQFSBOBOBUBVGVOHTJHBNFMBO FSJMBIDPOUPIMBHVZBOHCFSBTBMEBSJ+BXB5FOHBI .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI+BXB5JNVS Musik Nusantara daerah Jawa Timur hampir sama dengan musik daerah Jawa Tengah, yaitu gamelan. Namun, ada pengecualian di suatu daerah, misalnya di daerah Ponorogo musik daerah berkembang untuk mengiringi reog. Alat musik utamanya adalah suling, kempul, kendang, dan gong kecil. Irama suling sangat mendominasi pertunjukan reog tersebut. Di daerah Madura musik gamelan disebut dengan istilah gamelan sandur. Contoh lagu-lagu dari daerah Jawa Timur dan Madura, antara lain Jula-Juli, Tanduk Majeng, dan Karaban Sape. .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI,BMJNBOUBO Sumber Indonesian Heritage 8 Gambar Kledi merupakan salah satu alat musik dari Kalimantan Musik daerah Kalimantan banyak sekali ragam- nya, di antaranya daerah Banjarmasin dan Suku Dayak. Daerah Banjarmasin terdapat orkes karawitan khas Banjar. Instrumen musiknya terdiri atas rebab, gender, gambang, dan suling diagonal. Suku Dayak mempunyai musik yang khas dengan instrumennya sebagai berikut. a. Suling yang disebut kledi, keruri atau kedire. b. Kasapi atau sampek, yaitu semacam lute yang di- petik dengan tubuh dari kayu yang diberi pahatan yang indah. c. Gong yang disebut tawak. .VTJL/VTBOUBSB% Musik khas daerah ini adalah kolintang. Musik kolintang, yaitu semacam gambang yang ter
. 442 321 158 189 399 273 244 324
musik nusantara tumbuh dan berkembang seirama dengan