7 Nastar. Bukan Indonesia namanya kalau negerinya tidak memiliki keanekaragaman kuliner. Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak strategis di antara Benua Asia dan Australia. Para saudagar dari berbagai negara yang mampir dan singgah di negeri ini, pastinya membawa bekal makanan yang siapa tahu menjadi makanan khas Indonesia. Brand Lokal – Saat ini, keberadaan brand lokal sudah semakin membuktikan eksistensinya terutama dalam perkembangan industri fashion, makanan dan minuman, kosmetik, maupun elektronik. Yap, meskipun brand lokal ini masih disebut dengan embel-embel “lokal” sebab memang berasal dari negara sendiri, tetapi ternyata kualitasnya tidak main-main. Bahkan banyak di antara brand-brand lokal ini yang telah dilirik di mata dunia, hingga sampai dikira brand tersebut adalah buatan luar negeri! Semakin berkembangnya industri global, maka semakin berkembang pula brand-brand lokal yang awalnya hanya memiliki nama “kecil” saja. Sebagai generasi masa depan, kita juga harus turut membantu perkembangan brand-brand lokal ini lho… Caranya adalah dengan membeli dan turut bangga telah menggunakan produk dari brand-brand lokal tersebut! Lalu, bagaimana tantangan dan potensi yang dimiliki oleh brand lokal dalam menghadapi perkembangan sektor industri ini? Apa saja pula brand lokal yang ternyata kerap dianggap berasal dari luar negeri? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Tantangan dan Potensi Brand Lokal Terhadap Perkembangan Sektor Industri FashionHarus Menguasai Pasar Domestik Terlebih DahuluPersaingan yang KetatMindset MasyarakatInovasi Produk13 Brand Lokal yang Kerap Dianggap Berasal Dari Luar Negeri1. Polytron2. Erigo3. Le Mineral4. HokBen5. Polygon6. League7. SilverQueen8. Eiger10. The Executive11. Berrybenka12. Tomkins13. NAH Project Tantangan dan Potensi Brand Lokal Terhadap Perkembangan Sektor Industri Fashion Apakah Grameds pernah mendengar istilah mengenai ekonomi kreatif? Yap, istilah tersebut merujuk pada suatu konsep di bidang ekonomi yang mengintegrasikan antara informasi dan kreativitas. Mulai dari bagaimana sebuah ide dapat bertransformasi dari yang sebelumnya hanya mengandalkan pengelolaan sumber daya alam saja, berkembang menjadi pengelolaan pada sumber daya manusianya. Hal tersebut supaya tercipta manusia-manusia berkualitas yang nantinya mampu bersaing dalam upaya memajukan perekonomian Indonesia di berbagai sektor industri. Apalagi setelah diketahui bahwa ternyata negara kita ini memiliki banyak sekali potensi dalam menghadapi adanya perubahan tren ekonomi di dunia. Maka dari itu, pemerintah turut menginstruksikan mengenai Pengembangan Ekonomi Kreatif yakni dalam Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009. Perlu diketahui ya Grameds bahwa sektor fashion ternyata mampu menyumbang sekitar 181 triliun rupiah pada tahun 2013 lalu. Wow, jumlah yang sangat fantastis ya! Indonesia dapat disebut-sebut sebagai gudangnya perkembangan fashion, meskipun bukan sebagai pusatnya. Namun nyatanya, perkembangan industri fashion yang ada di Indonesia telah dilirik oleh masyarakat luar negeri melalui kreativitas dan inovasi dari para perancang busana. Khususnya di Bandung yang dianggap sebagai Paris van Java layaknya kota mode. Harus Menguasai Pasar Domestik Terlebih Dahulu Tantangan pertama yang harus dilalui oleh para brand lokal adalah menguasai pasar domestik terlebih dahulu. Beberapa brand lokal yang telah merambah di kancah Internasional kebanyakan memilih menggunakan nama brand dengan bahasa asing. Alasannya adalah nantinya dapat menarik minat pembeli lokal. Sebagian orang awam akan selalu mengira bahwa nama merek yang berbahasa Inggris adalah berasal dari luar negeri, padahal sebenarnya tidak semua begitu. Contoh brand lokal yang kerap dianggap dari luar negeri karena menggunakan bahasa asing adalah The Executive, Hammer, dan Nail. Selain itu, penggunaan nama berbahasa asing ini juga supaya memudahkan mereka untuk terjun di pasar internasional. Persaingan yang Ketat Tantangan kedua yang harus dilalui oleh para brand lokal adalah persaingan yang cukup tinggi, sekalipun itu di pasar domestik. Yap, saat ini sudah banyak sekali beredar brand lokal untuk satu produk saja. Sebut saja produk serum retinol, pasti Grameds akan kebingungan jika diminta menyebutkan semua brand lokal yang telah memproduksi produk tersebut. Sebut saja ada Somethinc, Avoskin, Dear Me Beauty, hingga ElsheSkin. Semua brand lokal itu dinilai memiliki kualitas yang bagus sehingga persaingan akan terasa ketat untuk mendapatkan kesan terbaik di mata konsumen. Mindset Masyarakat Tantangan ketiga yang harus dilalui oleh para brand lokal adalah adanya mindset di masyarakat yang menyatakan bahwa produk brand lokal pasti tidak memiliki kualitas bagus. Yap, tak sedikit masyarakat yang masih merasa bangga ketika menggunakan produk dari brand luar negeri dan mengesampingkan brand lokal. Padahal, brand lokal juga banyak yang memiliki kualitas tidak kaleng-kaleng lho! Bahkan tak jarang, brand lokal tersebut sampai dikira berasal dari luar negeri. Inovasi Produk Tantangan keempat yang harus dilalui oleh para brand lokal adalah inovasi pada produknya, sehingga tidak monoton di mata konsumen. Inovasi ini biasanya akan melihat pada tren pasar. Para brand lokal akan berlomba-lomba mengeluarkan produk yang lebih berinovasi dan tentunya tetap mempertahankan kualitas mereka. Sayangnya, inovasi ini sering terlihat seperti aksi ikut-ikutan saja. Misalnya pada saat itu, tengah berkembang pernyataan bahwa kandungan Niacinamide dalam produk skincare mampu memperlambat penuaan dan memudarkan bintik hitam. Lalu para brand lokal berlomba-lomba mengeluarkan produk serupa dengan klaim yang sebenarnya sama, tetapi disampaikan inovasi. Hal itu sebenarnya bagus karena membuktikan bahwa brand lokal ternyata juga mampu bersaing secara sehat dan mengikuti tren kebutuhan konsumen. Hanya saja di mata konsumen, itu terlihat seperti ajang ikut-ikutan satu sama lain. Nah, jika membicarakan bagaimana potensi brand lokal dalam menghadapi gencaran brand luar negeri, tentu saja jawabannya adalah para brand lokal ini tetap berpotensi besar untuk bersaing dengan produk-produk impor. Potensi ini harus tetap didukung oleh pemerintah, yakni dengan menggalakkan aksi bangga memakai produk lokal, terutama kepada para anak-anak muda. Apakah Grameds tahu jika merek produk elektronik Polytron itu ternyata brand lokal milik Indonesia? Atau merek coklat batangan Silverqueen yang ternyata juga brand lokal dan berpusat di Garut, Jawa Barat? Yap, brand-brand lokal tersebut salah dua dari sekian banyaknya brand milik Indonesia yang kerap kali dianggap berasal dari luar negeri. Alasannya adalah kualitasnya yang tidak kaleng-kaleng, tentunya. Lalu, apa saja ya brand lokal lain yang kerap dianggap berasal dari luar negeri? Yuk simak uraian berikut ini! 1. Polytron Banyak orang yang mengira bahwa brand yang kebanyakan “berkutat” di bidang elektronik ini adalah buatan dari luar negeri. Padahal sebenarnya, Polytron adalah satu dari sekian brand lokal yang telah merambah hingga luar negeri dengan memproduksi alat-alat elektronik, mulai dari mesin cuci, televisi, kipas angin, kulkas, dan masih banyak lagi. Bukti nyata bahwa Polytron itu merupakan brand lokal adalah lokasi produksinya berada di kota Kudus, Jawa Tengah. Hingga saat ini, perusahaan Polytron telah berkembang menjadi 3 pabrik yang aman masing-masing cabangnya memiliki karyawan lebih dari 2. Erigo Erigo juga menjadi brand lokal yang kerap kali dianggap keluaran dari luar negeri. Mungkin karena namanya yang sama sekali tidak terlihat Indonesia ya… Brand ini didirikan oleh Muhammad Sadad yang awalnya bernama “Selected and Co”, dengan mengusung konsep batik ikat. Seiring perkembangan fashion, maka merek tersebut juga melakukan re-branding alias mengubah total nama brand menjadi Erigo, tepatnya pada tahun 2014. Sejak itulah, konsep pakaian yang awalnya adalah kain batik ikat menjadi street style dan travelling yang lebih kasual. Target pasar dari brand lokal ini adalah para milenial, dengan produknya yang berupa t-shirt, celana, hoodie, tas, dan aksesoris lain. Bahkan belum lama ini, brand lokal Erigo tengah bersiap untuk melebarkan sayapnya di pasar internasional. Hal tersebut ditandai dengan munculnya Erigo Apparel di salah satu videotron di Times Square, New York. Bahkan Erigo juga merilis beberapa produk terbarunya di Amerika dengan mengusung campaign stopasianhate. 3. Le Mineral Produk minuman air putih ini pasti sudah tidak asing lagi bagi Grameds! Yap, Le Mineral adalah juga termasuk brand lokal yang kerap dielu-elukan berasal dari luar negeri, yang ternyata masih berada di bawah naungan perusahaan PT Mayora Indah Tbk. Perlu diketahui bahwa PT Mayora Indah Tbk memang sejatinya adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan dan minuman sejak tahun 1977. Produk Le Mineral ini diperkenalkan kepada publik pada tahun 2016 yang kemudian diproduksi di berbagai kota di Indonesia, sebut saja ada Pasuruan, Makassar, dan Sukabumi. Minuman air putih dari brand lokal ini dianggap lebih menyehatkan dari air putih kemasan lain, sebab mengandung pH yang memang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. 4. HokBen Sekilas nama brand ini seperti bahasa Jepang ya, apalagi produknya memang berupa makanan khas Jepang. Namun ternyata, HokBen ini adalah brand lokal lho… yakni singkatan dari Hoka-Hoka Bento. Wajar memang jika HokBen dianggap sebagai brand luar negeri, sebab mengusung produk makanan khas Jepang. Meskipun demikian, rasa makanan khas Jepang tersebut sangat cocok di lidah para masyarakat Indonesia. Buktinya, hingga saat brand lokal ini masih populer di mata konsumen Indonesia sehingga memiliki sekitar 153 gerai yang telah tersebar di seluruh kota besar di Indonesia. 5. Polygon Brand lokal untuk produk sepeda dan spare part-nya ini kerap kali dianggap berasal dari luar negeri. Padahal sama halnya dengan brand lokal Polytron, Polygon juga diproduksi oleh perusahaan lokal Indonesia. Tepatnya di kota Sidoarjo, Jawa Timur. Pada tahun 1997, brand lokal ini baru memulai ekspor pertamanya ke negara Singapura, kemudian disusul di negara Malaysia, tiga tahun setelahnya. Hingga kini, brand lokal Polygon ini telah mampu memiliki sekitar 500 outlet penjualan yang tersebar di 33 negara! Wow, hebat bukan brand lokal yang satu ini! Tidak hanya itu saja, bahkan para anggota kepolisian Thailand telah menjadikan sepeda Polytron ini sebagai kendaraan operasional mereka lho… 6. League Brand League yang mana kerap memproduksi sepatu bergaya modern dan sporty ini ternyata adalah brand lokal asal Indonesia! Apakah Grameds tahu akan hal tersebut? Yap, tidak hanya sepatu olahraga saja yang diproduksi oleh brand lokal ini, tetapi juga sepatu untuk keperluan sekolah maupun kasual. Kualitas dari brand lokal yang satu ini tidak main-main, bahkan kerap kali dibandrol dengan harga yang relatif terjangkau. Wajar saja jika keberadaannya dianggap sebagai pesaing handal dari brand luar negeri. 7. SilverQueen Hayo siapa yang masih mengira bahwa makanan coklat batangan yang satu ini diproduksi oleh brand luar negeri? Mungkin karena namanya yang menggunakan bahasa asing, banyak orang menganggap SilverQueen adalah coklat batangan dari luar negeri. Di pasaran, kualitas akan brand lokal ini bahkan mampu menyaingi coklat batangan dengan brand luar lho… sebut saja ada M&M’s, Toblerone, hingga Cadbury. 8. juga turut hadir dalam daftar brand lokal yang kerap kali dianggap sebagai brand luar negeri. Yap, brand lokal yang terkenal akan produksi donat dan kopinya ini acapkali dikira makanan impor! Hal tersebut karena nama dan produknya memang mengadopsi gaya Amerika. Brand lokal telah sampai di kancah Internasional yang mana dapat ditemui di mall besar di negara Malaysia, Filipina, Singapura, hingga Tiongkok. 9. Eiger Brand Eiger ini pasti terasa sangat dekat terutama bagi konsumen yang memiliki hobi mendaki gunung atau aktivitas pecinta alam lainnya. Yap, brand lokal yang selalu memproduksi kebutuhan perlengkapan bagi para pendaki ini telah diluncurkan sejak tahun 1989 dan masih bertahan hingga saat ini. FYI, sejarah nama brand ini, Eiger, diambil dari sebuah nama gunung yang berada di Swiss dengan ketinggian sekitar 3970 mdpl. Hal yang membuat brand lokal ini dianggap sebagai brand luar adalah karena kualitasnya yang tidak kaleng-kaleng! Tiga produk utama dari brand lokal ini adalah Authentic 1989, Mountaineering, dan Riding. 10. The Executive Melihat dari namanya, apakah Grameds pernah mengira bahwa brand ini juga termasuk dalam brand lokal dari Indonesia? Yap, produk utama dari brand The Executive adalah pakaian resmi dan formal, sehingga target pasarnya memang untuk para pekerja kantoran maupun pebisnis. Saking bagusnya kualitas yang dimiliki, banyak orang menganggap bahwa brand lokal yang satu ini berasal dari luar negeri. The Executive adalah salah satu brand lokal milik perusahaan PT Delamibrands Kharisma Busana yang telah ada sejak tahun 1984. 11. Berrybenka Berrybenka selalu dianggap sebagai brand yang memberikan kesan mewah tetapi harganya tetap terjangkau. Jangan salah ya Grameds, ternyata brand Berrybenka ini juga salah satu brand lokal yang didirikan oleh salah satu anak muda bangsa Indonesia, yakni Jason Lamuda. Brand lokal ini telah banyak memproduksi berbagai produk berupa pakaian, sepatu, hingga aksesoris dengan kesan mewah dan berkelas. Bahkan saat ini, Berrybenka telah menyediakan fashion khusus bagi para muslimah dengan nama Hijabenka. 12. Tomkins Setelah selesai dari liburan kenaikan kelas dan kembali ke bangku sekolah, apakah Grameds sering membeli sepatu baru? Jika iya, apa brand favorit untuk sepatu sekolah tersebut? Apakah brand lokal Tomkins? Yap, brand yang memproduksi berbagai jenis sepatu ini juga termasuk dalam brand lokal lho… Mulai dari sepatu sekolah, sepatu futsal, hingga sepatu olahraga! 13. NAH Project Brand lokal yang satu ini memang tergolong baru, sebab berdiri sejak 2017 lalu. Meskipun demikian, tetapi produknya sangat berkualitas dan bahkan salah satu sneakers-nya pernah dipakai langsung oleh Presiden Joko Widodo! NAH Project tidak hanya memproduksi sepatu sneaker saja, tetapi juga dengan hoodie, t-shirt, dan berbagai aksesoris lain yang memiliki kualitas terbaik. Hingga saat ini, NAH Project telah mampu merambah ke kancah internasional dan membuktikan eksistensinya di mata konsumen luar negeri. Nah, itulah ulasan mengenai bagaimana tantangan yang harus dihadapi oleh para brand lokal dan brand lokal apa saja yang kerap kali dianggap diproduksi dari luar negeri. Sebagai generasi muda, ayo kita mulai untuk menggunakan produk-produk dengan brand lokal dan tetap bangga akan eksistensinya! Apakah Grameds telah merasakan kualitas dari salah satu produk brand lokal tersebut? Baca Juga! Deretan Merk Tas Branded Wanita yang Terkenal Awet 19 Rekomendasi Merk Sepatu Branded Dari Luar Negeri dan Lokal Daftar Brand Terkenal di Dunia, Salah Satunya Ada Dari Indonesia! Inilah Deretan Brand Termahal di Dunia Pengertian Personal Branding dan Contohnya Mengintip Kemewahan Tas Hermes yang Bernilai Milyaran Merk Sepatu Terkenal di Indonesia dan Dunia 8 Rekomendasi Merk Laptop Terbaik, Apa Saja Ya? Rekomendasi Merk Gitar Terbaik dan Tips Memilihnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Nah agar tak lagi keliru, berikut deretan brand atau produk lokal terkemuka yang seringkali dikira berasal dari luar negeri. Baca Juga: 7 Perusahaan Startup Lokal yang Terkenal di Dunia. Polytron. Kebanyakan dari kamu mungkin menganggap bahwa brand produk elektronik ini berasal dari luar negeri. Ya, Polytron adalah perusahaan elektronik asal Banyak sih yang bilang “Apalah arti sebuah nama” tapi nggak bisa dimungkiri, nama suatu produk ternyata bisa sebegitu berpengaruhnya terhadap persepsi orang-orang akan produk itu seperti apa bahan yang digunakan, bagaimana kualitasnya, sampai dari mana asalnya. Ini nih yang bikin banyak orang beranggapan bahwa produk makanan lokal Indonesia kita disangka dari luar percaya? Coba di antara Silverqueen, Bread Talk, La Fonte, mana yang produk asli Indonesia? Kamu mungkin malah menyangka bahwa semuanya produk impor, padahal justru semua produk tersebut asli lokal lo. Masih nggak percaya? Simak yuk cerita selengkapnya!Daftar Merk Makanan Asli Indonesia yang Dikira dari Luar Negeri1. Silverqueen Saat akan membayar di kasir minimarket mungkin kamu akan dihadapkan pada cokelat yang satu ini. Kemasannya yang rapi, deskripsi menggunakan bahasa Inggris, serta nama yang seolah kebarat-baratan menjadikannya tampak seperti buatan luar atau tidak Silverqueen bersama dengan Chunky Bar, dan Ceres adalah produk-produk buatan PT Petra Foods yang berada di Garut. Akan tetapi, memang benar sih produk-produk ini dipasarkan ke 17 negara Donuts Ada banyak sekali orang yang berjualan donat namun dengan inovasi seperti menaruh topping dengan banyak pilihan membuat merek jadi makin terkenal. Sistem open kitchen dan nama yang mentereng membuat merek ini tampak dari luar banyak yang mengira demikian, nyatanya pemiliknya adalah seorang pengusaha yang lebih terkenal dengan usaha potong rambutnya yaitu Johnny La Fonte Produknya yang berbentuk pasta mungkin membuat kita terkecoh dan mengira bahwa produk ini berasal dari Italia. Padahal La Fonte ternyata masih satu produsen dengan Indomie yaitu dari ini bahkan ternyata sudah diproduksi sejak tahun 1991 lo. Kini, tak hanya terkenal di Indonesia La Fonte malah diekspor juga ke lebih dari 20 Equil Kemasan air minum Equil mungkin terlihat lebih bagus karena menggunakan botol kaca alih-alih hanya plastik seperti produk serupa lainnya. Hal ini dilakukan karena memang Equil memposisikan diri sebagai air minum premium asal deskripsinya banyak menggunakan bahasa Inggris tapi ternyata airnya diambil dari sumber mata air di kaki Gunung Salak Greenfields Dibandingkan pesaingnya yang memiliki nama Indomilk atau Ultramilk, Greenfields lebih mirip dengan produk dari luar negeri. Akan tetapi, siapa sangka kalau berbagai macam produk dari susu ini ternyata diproduksi di Malang, Jawa Timur? Ya meskipun produk-produknya juga bisa ditemui di beberapa negara di luar CFC Konsep restoran fast food yang dipakai oleh CFC, ditambah singkatannya yaitu California Fried Chicken membuat banyak orang mengira bahwa restoran ini memang saingannya KFC dari luar negeri. Padahal ternyata CFC dikelola oleh perusahaan asal Indonesia bernama PT Pioneerindo Gourmet Tbk sejak tahun brand produk-produk makanan yang selama ini kita sangka dari luar negeri, aslinya banyak yang dari Indonesia ya. Malah beberapa di antaranya sampai diekspor segala. Hal ini jadi bukti kalau produk-produk kita juga bisa bersaing di kancah internasional. Keren~ Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.
NamaProduk Makanan Yang Bukan Berasal Dari Luar Negeri Adalah. May 27, 2021. nama produk makanan yang bukan berasal dari luar negeri adalah…. - Brainly.co.id. 8 Produk Makanan yang Kerap Disangka dari Luar Negeri Ini Rupanya Asli Indonesia, Sudah Tahu? 10 Produk Indonesia Ini Ternyata Laris di Luar Negeri! Lihat Kalau Gak Percaya
Makanan luar negeri sangat bervariasi. Banyak makanan unik yang disajikan jauh berbeda dengan makanan asal Indonesia. Kuliner khas luar negeri dibuat dengan bentuk yang menarik sehingga mengundang nafsu makan para pencicip makanan tersebut. Rasa yang ada pada makanan tersebut tentu berbeda dengan makanan Indonesia. Rempah-rempah yang digunakan pada masakan luar negeri dalam takaran yang sedikit dengan masakan Indonesia. Maka ada sebagian makanan yang terasa hambar namun masih menjadi favorit sebagai menu diet seseorang. Dalam dunia kuliner, seseorang memiliki makanan favoritnya tersendiri. Dari yang berbau appetizer hingga main course porsi yang berbeda untuk dipandang setiap orang. Untuk itu kami rangkum beberapa makanan yang eksis dari luar negeri. Anda tentu pernah mencoba makanan tersebut entah di luar maupun di rumah. Apa aja, ya? 1. Macaron Image Pexels Macaron adalah salah satu makanan yang berasal dari Perancis. Makanan ini berbahan dasar tepung almond, gula, dan putih telur yang dipanggang sehingga mengembang. Tidak lupa diberikan almond bubuk dan pewarna makanan sebelum dipanggang untuk memberikan variasi warna pada setiap macaronnya. Banyak yang mengira antara macaron dengan macaroon memiliki kesamaan. Dalam ejaan antara bahasa Perancis dan Inggris memiliki kesamaan namun bentuk dan tekstur makanan tersebut sangat berbeda. Makanan yang ada pada macaron terasa lebih gurih sedangkan macaroon lebih kenyal. 2. Pizza Image Pexels Pizza menjadi salah satu favorit di Indonesia. Banyak cabang makanan yang membuat usaha Italian food. Makanan Italia ini dibuat dalam adonan tepung yang ditambahkan dengan banyak daging dan sayuran di atasnya. Pizza tersedia dalam ukuran kecil hingga besar. Porsi makanan ini cocok untuk keluarga atau lebih dari 2 orang. Salah satu bahan tambahan pada pizza yang banyak disukai seperti mozarella, pepperoni, ham ataupun bacon. Tambahan tersebut membuat pizza yang disantap lebih sedap dan ingin tambah lagi. Kisaran harga yang ada pada makanan ini sekitar 50 ribu hingga 200 ribu rupiah, bahkan ada yang sampai jutaan untuk ukuran jumbo. [promotion_banner id=”595416″ title=”Bonus Pendaftaran” image_url=” 3. Hamburger Image Pexels Hamburger menjadi salah satu favorit bagi orang Indonesia saat breakfast. Di Amerika Serikat, makanan ini menjadi makanan pokok setiap hari tanpa perlu nasi. Indonesia menjadikan makanan ini penghilang rasa lapar sementara dan bukan santapan besar karena porsi yang harus disesuaikan dengan nasi. Makanan ini dapat dijadikan menu diet tapi dalam kalori yang seimbang dengan tubuh. Makanan ini banyak tersedia di outlet makanan bahkan tersedia di pasar ataupun supermarket dalam harga yang lebih murah. Isi hamburger seperti daging, sayuran, lalu ditambahkan juga telur dan bahan lainnya. Harga yang ditawarkan berkisar dari 10 ribu hingga 100 ribu rupiah. Baca juga Dari 10 Makanan Tradisional Jepang Ini, Mana yang Kamu Suka? 4. Tacos Image Pexels Tacos berasal dari Mexico dan disajikan juga di Indonesia. Makanan ini berbahan dasar daging, sayuran, saus, dan tambahan lainnya yang diselimuti roti tanpa ragi. Bahan roti tanpa ragi ini bisa juga digantikan dengan tepung yang sejenis teksturnya dengan bahan tersebut. Makanan ini bisa menjadi hidangan utama atau main course. Harga yang ditawarkan berkisar paling rendah 20 ribu rupiah tergantung outlet makanan yang tersedia di Indonesia. Banyak pecinta makanan akan mengabadikan foto terlebih dahulu. 5. Sushi Image Pexels Makanan ini berasal dari Jepang. Jepang terkenal sekali dengan makanan yang disajikan mentah. Bahan yang terdapat pada sushi juga ada yang mentah. Namun di Indonesia dibuat lebih berbeda karena lebih enak dimasak terlebih dahulu. Sushi berbahan dasar nasi. Tekstur nasi yang lembut dilipat menggulung dengan kayu atau sushi roller. Sushi diberi campuran cuka beras, garam, dan gula. Banyak outlet makanan yang menjual makanan ini. 6. Dim Sum Image Pexels Dim sum merupakan makanan khas Hongkong yang sangat terkenal di Indonesia. Di Indonesia, dim sum memiliki kesamaan dengan siomay. Makanan ini sangat digemari semua kalangan. Dalam porsi yang tidak terlalu banyak, makanan ini cocok untuk disantap pada saat sarapan. Saat sarapan atau pagi hari, sebaiknya menyantap dim sum bersama teh untuk sensasi yang lebih baik. 7. Tom Yum Image Pexels Tom yum merupakan sup yang berasal dari negara Thailand. Makanan yang dibuat dari udang, ayam, ikan, atau seafood serta jamur. Ditambahkan kaldu ayam atau lainnya yang membuat rasa makanan semakin kuat dan enak untuk dicicip. Makanan ini dapat disantap saat makan malam atau saat suhu yang dingin. Sup panas akan membuat badan lebih hangat. Makanan luar negeri seperti di atas menjadi salah satu hal yang ingin dinikmati banyak orang. Sebagai orang Indonesia, kita perlu bangga dengan masakan khas negara sendiri. Makanan luar memiliki cita rasa yang berbeda sehingga ada beberapa yang ditambahkan rempah-rempah yang sesuai dengan lidah orang Indonesia. Makanan di atas wajib kalian coba karena beberapa akan membuat kalian ketagihan. Mau cobain makanan di atas langsung di negara asalnya? Segera atur jadwal dan beli tiket perjalanannya untuk liburan secara online melalui ShopBack. Nikmati juga promo menarik lainnya dari kami, ya! Editor Sintya W Featured image Pexels Dilansirdari Encyclopedia Britannica, nama produk makanan yang berasal dari luar negeri adalah pizza. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Pemegang kekuasaan tertinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. Namaproduk makanan yang berasal dari Luar Negeri adalah. A. Balado C. Pizza B. Martabak D. Keripik. Jabatan dalam organisasi yang menangani masalah dana atau keuangan adalah. A. Bendahara C. Ketua B. Wakil Ketua D. Sekretaris. Pemegang kekuasaan tertinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara adalah. . 115 216 21 60 433 267 453 296

nama produk makanan yang berasal dari luar negeri adalah